Jumat, 31 Mei 2013

PKS Siap Pimpin Koalisi Parpol Islam

Written By pks batam on Jumat, 31 Mei 2013 | 5:10 PM

PKS BATAM: Sebagai partai politik (parpol) yang berasaskan Islam, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki basis massa yang 'real' jika dibandingkan dengan beberapa parpol yang beraliran yang sama.

Sadar akan kondisi tersebut, parpol yang berlambang kapas yang diapit dua bulan sabit ini mengaku siap menjadi pemimpin koalisi parpol Islam. Salah satu dasarnya adalah kesiapan semua infrastruktur dan kader yang dimiliki PKS.

"Apabila pada akhirnya partai-partai Islam mempercayakan PKS (memimpin koalisi), kami sangat siap untuk memimpin," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Indra kepada Antara di Jakarta, Jumat (31/5).

PKS, menurut dia, dalam membangun bangsa dan negara tidak bisa berjalan sendiri, melainkan membutuhkan harmonisasi dengan parpol lain dan juga elemen masyarakat. Oleh sebab itu, PKS, ia melanjutkan, sangat terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain dalam membangun bangsa.

Indra menjelaskan PKS selama ini membangun sistem dan struktur partai bukan mengandalkan figur seseorang. Oleh sebab itu, menurut dia, tidak mengherankan apabila suara PKS terus meningkat dari setiap penyelenggaraan pemilu dan menang dalam beberapa pemilihan kepala daerah.

"Tiap pemilu suara kami selalu naik, dan beberapa pilkada seperti di Jawa Barat, Sumatera Utara, Sukabumi, Hulu Sungai Selatan yang diikuti kader kami, PKS menang," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat Indonesia yang saat ini semakin religius, perlahan akan berkorelasi dengan keberpihakan mereka kepada partai Islam khususnya PKS. Dia mengatakan masyarakat semakin cerdas dalam melihat masalah dan memilih partai yang bekerja nyata bagi mereka.

"Kami percaya dengan ideologi dan asas yang kami miliki. PKS tidak akan terus menjaga hasil karya yang sudah kami perbuat untuk bangsa ini," katanya.

http://www.republika.co.id

DPRD APRESIASI JABAR RAIH WTP

New Picture (29)
Bandung.Swara Jabbar.
Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Irfan Suryanegara menyampaikan apresiasi atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2012 yang mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).”Prestasi tersebut sebagai hadiah bagi masyarakat Jawa Barat,” kata Irfan Suryangara di Bandung, Senin (27/5).Dikatakannya, prestasi ini merupakan buah dari kerja keras semua pihak, baik Gubernur dengan jajarannya, juga para anggota DPRD yang sudah melaksanakan tugas dengan baik.”Apalagi dalam kurun waktu masa jabatan DPRD 2009 hingga 2014, dan masa jabatan Gubernur 2008 hingga 2013, sudah dua kali WTP,” ujar Irfan.Pihaknya berharap, Pemprov Jabar di tahun berikut bisa mempertahankan prestasi tersebut karena mempertahankan lebih sulit daripada meraihnya.Senada dengan Ketua DPRD Jabar, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan raihan WTP tersebut berkat kerja keras semua pihak, baik para pimpinan OPD dan jajarannya, juga para anggota DPRD sebagai mitra pemerintah.Untuk itu, kata dia, sesuai saran BPK RI maka pihaknya akan segera menyusun rencana aksi yang akan dilaksanakan menyeluruh ke semua OPD terkait sejumlah temuan BPK .Pihaknya akan memantau langsung perkembangan perbaikan dari semua temuan dan rekomendasi dari BPK. Lebih cepat lebih baik. “Karena waktu yang dipatok oleh BPK adalah 60 hari sejak hari ini untuk segera menyampaikan perkembangan tindak lanjut atas semua temuan dan rekomendasi,” ujar Irfan. (Diah)

Kamis, 04 April 2013

Exchange of fire threatens Gaza ceasefire

Palestinian fighters fire rockets into southern Israel after Israeli aircraft hit targets in Hamas-ruled territory.

Last Modified: 04 Apr 2013 00:03
Listen to this page using ReadSpeaker
Email Article
Print Article
Share article
Send Feedback
The Israeli military said a total of five rockets had been fired from Gaza in the past 24 hours [Reuters]
Palestinian fighters have launched several rockets into southern Israel after Israeli aircraft hit targets in the Gaza Strip.
Wednesday's incidents were the heaviest exchange of fire between the sides since they agreed to an internationally brokered ceasefire last November.
There were no casualties reported, but the violence threatened to shatter the calm that has prevailed for more than four months.
Israel's new defence minister has warned his country will not sit back if Palestinian fighters continue their attacks.
"We will not allow shooting of any sort [even sporadic] toward our citizens and our forces," Moshe Yaalon said in a statement.
He blamed the Palestinian faction Hamas - in control of Gaza since 2007 - for the rockets but the group has not claimed responsibility for the attacks.
Israel launched an offensive against Hamas last November in response to an increase in rocket fire out of Gaza.
During eight days of fighting, Israel carried out hundreds of air strikes in Gaza, while Gaza fighters fired hundreds of rockets into Israel.
More than 160 Palestinians, including dozens of civilians, and six Israelis were killed in the fighting before Egypt brokered a truce.
In recent weeks, there have been a handful of rocket attacks, including one that took place as President Barack Obama was visiting Israel two weeks ago.

Empty fields struck
Overnight on Wednesday, Israel responded for the first time by striking a pair of empty fields in northern and eastern Gaza.
But just around the time Yaalon was speaking on Wednesday morning, two more rockets exploded in the Israeli border town of Sderot, according to police.
Air raid sirens sounded throughout the town, forcing people on their way to work and school to take cover. No injuries were reported.
The Israeli military said a total of five rockets had been fired in the past 24 hours, including two that exploded prematurely inside Gaza.
Under the ceasefire, Israel pledged to halt its policy of attacking Palestinian leaders and to ease a blockade it has imposed on Gaza since the Hamas takeover in 2007. Hamas pledged to halt rocket attacks on Israel.
A number of smaller groups also operate in Gaza, including groups that draw inspiration from al-Qaeda.
Robert Serry, the UN Middle East envoy, appealed for calm in a statement, saying he is "worried" tensions could threaten the informal truce.
"It is of paramount importance to refrain from violence in this tense atmosphere and for parties to work constructively in addressing the underlying issues," he said.
Ihab Ghussein, Hamas government spokesman, accused Israel of using the air strikes to "divert the attention" from unrest in Israeli prisons.
"They think that through escalation on Gaza front they can hide the truth," he said, and urged Egypt, the guarantor of the ceasefire, to intervene.
Palestinian prisoners have been rioting and hunger striking since a 64-year-old prisoner died of throat cancer on Tuesday.