REPUBLIKA.CO.ID, RABAT - Partai Islam yang berhaluan moderat meraih kemenangan dalam pemilihan parlemen pertama Maroko, kata hasil sementara, Sabtu, partai agama pertama memperoleh kemenangan setelah pemberontakan yang dikenal dengan nama Arab Spring.
Kemenangan Partai Keadilan dan Pembangunan (PJD) terjadi sebulan setelah kelompok Islam menang dalam pemilu pasca-revolusi di Tunisia dan beberapa hari sebelum Mesir menyelenggarakan pemilu.
Dengan 288 dari 395 kursi yang diperebutkan, partai itu meraih 80 kursi dalam pemilu Jumat, kata Menteri Dalam Negeri Taib Cherkaoui dalam jumpa wartawan.
Ini hampir dua kali lipat dari 45 kursi yang diraih Partai Independen yang dipimpin Perdana Menteri Abbas el Fassi yang menempati peringkat kedua dan memimpin pemerintah koalisi lima partai sejak tahun 2007.
Kementerian dalam negeri akan menyiarkan hasil-hasil akhir, Ahad. "Kami berterima kasih kepada rakyat Maroko yang memilih PJD dan kami puas," kata sekjen PJD Abdelilah Benkirane kepada wartawan. Mobil-mobil membunyikan klakson-klakson di ibu kota Rabat setelah hasil-hasil partai dikeluarkan.
Menurut satu konstitusi baru yang disetujui dalam referendum, Juli, Raja Mohammed VI kini harus mengangkat perdana menteri dari partai yang meraih paling banyak kursi di parlemen, bukannya orang yang ia inginkan.
Raja itu, keturunan terakhir dari satu monarki yang memerintaa selama 350 tahun, mengusulkan perubahan-perubahan konstitusi yang mengekang beberapa kekuasaannya yang hampir mutlak seperti rezim-rezim otoriter di Tunisia, Mesir dan Libya yang telah digulingkan akibat protes-protes pro-demokrasi di dalam negeri.
Partai Islam harus memerintah bersama dengan partai-partai lainya dan Benkirane mengaku partainya harus menyesuaikan programnya untuk memenuhi tuntutan mitra-mitra koalisi. PJD "terbuka pada siapapun" apabila menyangkut pada pembentukan aliansi, kataya.
PJD secara berangsur meraih banyak pendukung di Maroko, yang dianggap sebagai salah satu dari negara-negara paling stabil di kawasan itu. Setelah hanya meraih delapan kursi tahun 1997, popularitas partai itu naik, dengan meraih 42 kursi dalam pemilu tahun 2002.
Pada pemilu tahun 2007 partai itu menduduki peringkat kedua dengan 47 kursi. Partai itu memusatkan programnya terutama pada masalah-masalah sosial seperti menentang festival-festival musim panas dan penjualan alkohol, tetapi mengubahnya pada masalah seperti memerangi korupsi dan pengangguran yang tinggi.
Pada tahun 2010 Benkirane berusaha melarang satu konser penyanyi gay Elton John di Maroko karena khawatir mendorong homoseksual. Benkirane mengatakan negara-negara Barat, yang melakukan investasi di negara itu tidak usah khawatir pada pemerintah yang didukung PJD.
Raja mengusulkan penyusunan satu konstitusi baru pada 9 Maret , hanya 17 hari setelah ribuan orang turun ke jalan-jalan di seluruh Maroko menyeru dia melepaskan beberapa kekuasaannya dalam protes-protes terbesar anti-kemapanan di negara itu dalam puluhan tahun belakangan ini.
Gerakan protes 20 Februari di Maroko,yang pro-demokrasi bertangggung jawab atas protes-protes itu menyerukan para pemilih memboikot pemilu itu. Reformasi-reformasi konstitusioanl tidak cukup.
Kehadiran para pemilih 45,5 persen, naik dari 37 persen dalam pemilihn parlemn terbaru tahu 2007, tetapi lebih rendah dari pemilu tahun 2002 yaitu 51,6 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar