Jumat, 07 Oktober 2011

RAHASIA SUKSESNYA DA'WAH di era jahriah-jamahiriyah





Kesuksesan marhalah jahriyah-jamahiriyah akan diraih manakala kader-kader da’wah menempatkan dirinya sebagai bagian utuh dari masyarakat. Melalui kepribadian insani, kepribadian Islami, kepribadian da’i dan kepribadian ijtima’i-nya, masyarakat akan mengenal mereka, simpati pada kebaikannya, cinta dengan kehidupannya dan mendukung perjuangannya.


Kesuksesan ini juga akan diraih, manakala kader-kader da’wah mampu memperbaiki kehidupan masyarakat bukan semata dengan kata-kata. Sesuatu yang memang diperlukan untuk merekonstruksi alam keyakinan dan alam pikiran masyarakat. Tetapi juga melengkapi solusi kata-kata dengan solusi aksi dan kerja nyata.


Terlalu banyak persoalan masyarakat dan umat yang butuh solusi praktis dan pragmatis. Soal kebodohan, kemiskinan, ketertindasan, keterancaman, kesenjangan, dan lain sebagainya. Masyarakat membutuhkan kehadiran para pelopor yang bisa menggerakkan alam sadar, alam kemauan dan alam keberanian mereka, untuk menyelesaikan problematika hidup yang sudah

sangat menghimpit. Perhatikanlah ayat-ayat berikut ini:


"Maka hendaklah mereka menyembah Rabb pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan." (QS. Quraisy: 3-4)


"Hai nabi, kobarkanlah semangat para mu’min itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar di antara kamu, mereka dapat mengalahkan seribu dari orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti." (QS. Al-Anfaal: 65)


Kesuksesan semacam ini telah diiraih oleh baginda nabi Muhammad SAW. Rahasianya, karena beliau memiliki syakhsiyah jahriyah-jamahiriyah yang kuat. Inilah yang digambarkan secara indah dalam ayat: "Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaanmu. Sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu. Amat belas-kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min."(QS. At-Taubah: 128).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar